Festival Kuliner Jalur Rempah ”Sarumban 2024” Meriahkan Hari Jadi Kota Cirebon ke-597

Cirebon – Sebagai salah satu kota yang kaya akan sejarah dan budaya, Cirebon terus menjaga dan merayakan warisan leluhurnya. Pada tahun 2024, perayaan Hari Jadi Kota Cirebon ke-597 akan dimeriahkan dengan Festival Kuliner Jalur Rempah “Sarumban”. Festival ini tidak hanya menghadirkan aneka kuliner, tetapi juga mengangkat tema Jalur Rempah, yang menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah Cirebon.

Sejarah Sarumban dan Jalur Rempah

Sarumban adalah istilah yang menjadi asal usul nama Cirebon, yang berarti “bercampur baur” atau akulturasi. Nama ini tercatat dalam Carita Purwaka Caruban Nagari yang ditulis pada tahun 1720 oleh Pangeran Aria Cirebon. Jalur Rempah adalah jalur perdagangan dan budaya dengan rempah-rempah sebagai komoditas utamanya. Indonesia, dengan kekayaan rempah seperti cengkeh, pala, kemiri, dan lada, memainkan peran penting dalam jalur ini.

Pada abad pertengahan, Jalur Rempah menggantikan Jalur Sutra yang semakin sepi, dan menjadi jalur utama perdagangan dan budaya yang menghubungkan antar-suku dan bangsa. Perdagangan rempah-rempah seperti cengkih, pala, dan lada memfasilitasi interaksi antar berbagai suku dan etnik di Indonesia, serta membawa pertukaran nilai-nilai budaya, agama, kesenian, dan gastronomi.

Tomé Pires, seorang penjelajah Portugis, mencatat ramainya perdagangan di kawasan Asia pada paruh pertama abad ke-16, termasuk pelabuhan Cirebon yang strategis dan ramai dengan berbagai kapal besar seperti jung dan lancana.

Sejak dahulu, Cirebon sudah menjadi salah satu bandar niaga internasional yang menyalurkan komoditas rempah-rempah dari pedalaman Jawa Barat ke Eropa melalui Malaka. Wilayah Cirebon yang subur mendukung perkembangan perkebunan lada, seperti yang tercatat oleh J.A. van der Chijs dalam Inventaris van’ s Lands Archief te Batavia 1602-1816.

Festival Kuliner Jalur Rempah “Sarumban 2024”

Tanggal: 12-14 Juli 2024
Lokasi: Area Destinasi Wisata “Cirebon Waterland”, Jl. Yos Sudarso, Cirebon

Festival ini merupakan upaya Pemerintah Daerah Kota Cirebon untuk melestarikan sejarah dan memajukan kebudayaan Cirebon, serta menjadi bagian dari kalender kegiatan tahunan pengembangan pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Festival ini akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, dan juga mendukung rangkaian Hari Jadi Cirebon ke-597 Tahun 2024 dengan event “JABAR 10-K” yang dihadiri oleh ribuan pelari dari berbagai penjuru dan untuk tiket masuk diberlakukan secara gratis tanpa dipungut biaya.

Rangkaian Kegiatan :

  1. Kuliner Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Keraton Cirebon:
  2. Kuliner dari Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, dan Keprabonan seperti Empal Gentong, Nasi Jamblang, Sega Bogana, dan Bakaseman Ikan, dll.
  3. Kuliner Unggulan dari PEMDA Se-Cirebon Raya:
  4. Menampilkan berbagai kuliner unggulan dari masing-masing daerah.
  1. Pegiat Kuliner Cirebon ( Terkurasi )
  2. Kuliner dari Berbagai Etnis:
  3. Masakan khas dari komunitas Tionghoa, Arab, India, dan lainnya.
  4. Fusion Food:
  5. Inovasi kuliner yang menggabungkan tradisi kuliner dari dua negara atau lebih, menciptakan masakan baru dengan cita rasa inovatif.

Festival Kuliner Jalur Rempah “Sarumban 2024” juga akan diisi dengan kegiatan atraksi budaya yang berkembang di Cirebon  sebagai bagian dari akulturasi yang terbangun dari perjalanan jalur rempah masa lalu yang menghasilkan konektivitas budaya, antara lain :

  • Atraksi budaya yang menampilkan budaya Cirebon, Tionghoa, Arab, India, dan budaya kontemporer.
  • Seminar Manuskrip tentang Pengobatan Tradisional Cirebon (Tatamba).

Festival Kuliner Jalur Rempah “Sarumban 2024” diupayakan menjadi kegiatan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dengan harapan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya serta sejarah panjang jalur rempah di Indonesia, khususnya Cirebon. (Raynaldi/RTIK)